Terkini.id, Lambar –Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang cepat dan efektif bagi pasien, RSUD Alimuddin Umar bekerjasama dengan Bank BNI KCP Liwa untuk menerapkan Sistem Smart Hospital.
Selasa tanggal 05 Oktober 2021, Direktur RSUD Alimuddin Umar, dr. Iman Henraman, Sp A.M.Kes dan Pemimpin BNI Kotabumi, Budi Satria melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Hotel Sari Rasa Liwa.
Menurut Direktur RSUD Alimuddin Umar Dr Iman Hendrawan Sp. A ,M.Kes, kali ini Bank BNI mempunyai program yang dinilai sangat bagus. Pasalnya, dia telah menawarkan sebuah program Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara online yang nantinya akan diterapkan di RSUD Alimuddin Umar.
“Ada beberapa hal kerja sama yang dilakukan disini yakni Layanan BNI Smart Hospital, Layanan Integrated Cash Management, Pengelolaan Rekening Operasional, dan Jasa Perbankan lainnya,” terangnya.
Sementara itu dalam hal kerjasama layanan BNI Smart Hospital, SIMRS yang dikembangkan dibuat melalui Tim Periksa. id selaku pengembang SIMRS yang telah disesuaikan dengan kebutuhan manajemen informasi bagi rumah sakit sebagai langkah menuju Smart Hospital.
Direktur RSUD Alimuddin Umar dr Iman menjelaskan, nantinya dengan Program Smart Hospital ini diharapkan proses layanan kesehatan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga dapat mewujudkan suatu tata kelola manajemen rumah sakit yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pemimpin BNI Liwa, Ade Mirza mengatakan, tujuan akhir dari sistem BNI Smart Hospital ini adalah meningkatkan kualitas layanan rumah sakit serta mengatasi berbagai permasalahan.
“Terutama mengenai daftar tunggu pasien yang lama, belum ada validasi limit obat yang diklaim BPJS sehingga menyebabkan kerugian pada pihak rumah sakit, belum ada validasi diagnosa yang di klaim BPJS Kesehatan,” kata Ade.
Menurut dr Iman, proses pelayanan pasien di RSUD Alimuddin Umar saat ini masih memakan waktu yang lama karena banyak pengolahan data, duplikasi data pasien, dan pencarian data BPJS yang masih dilakukan secara manual (terpisah dari SIM RS) karena belum terintegrasi dengan server BPJS.
Oleh karena itu, ia yakin dengan hadirnya BNI Smart Hospital, integrasi BPJS untuk pencetakan SEP (Surat Eligibilitas Peserta), setting limit obat BPJS, setting diagnosa klaim BPJS, dan proses pelayanan dan pelaporan rumah sakit yang masih manual bisa diubah ke sistem online yang lebih cepat.
“Jadi keunggulan lain dari BNI Smart Hospital antara lain berintegrasi dengan BPJS Kesehatan, Integrasi dengan INA-CBGs, integrasi dengan mesin antrian, dapat pula diintegrasikan dengan Pedagang Besar Farmasi dalam hal early warning system atas ketersediaan obat-obatan serta dapat diimplementasikan dengan semua tingkat RS mulai dari kelas D sampai dengan kelas A,” tambah Ade.
Ade Mirza juga menjelaskan, khusus untuk BPJS Kesehatan, BNI Smart Hospital sudah dapat dikoneksikan dengan BPJS Kesehatan dalam hal create SEP, delete SEP, edit SEP,update SEP,lihat Riwayat SEP, Aplicares BPJS dan INA-CBGs.